Apakah Baper Itu?

Entah kapan tepatnya istilah baper mulai digunakan. Namun sekitar akhir tahun 2013 hingga 2014 mulai banyak digunakan oleh netizen, bahkan pada 2015 menjadi salah satu kata yang banyak dicari pada mesin pencarian Google untuk mengetahui apakah pengertian “baper” itu.

Istilah atau kata “baper” merupakan singkatan dari “(ter) bawa perasaan” dan bukan merupakan kata tunggal yang memiliki makna sendiri, sehingga kata “baper” tidak ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Dengan demikian, istilah baper dapat dikatakan sebagai jargon yaitu kosakata khusus yang digunakan dalam bidang kehidupan (lingkungan) tertentu, atau sebagai kata slang yaitu ragam bahasa tidak resmi dan tidak baku yang sifatnya musiman, yang digunakan oleh kelompok sosial tertentu.

Bacaan Lainnya

 

Pengertian Baper

Pengertian baper atau (ter) bawa perasaan adalah suatu keadaan dalam diri individu sebagai akibat stimulus dari yang dialaminya atau yang dipersepsinya baik itu secara eksternal maupun internal. Misalkan, ketika seseorang melihat atau mendengar suatu hal, kemudian perasaannya terbawa atau hanyut setelah melihat atau mendengar hal tersebut, maka orang tersebut menjadi baper.

Contoh penggunaan kata baper

“Kamu kok jadi baper sih! Lihat cewek pakai baju terusan merah saja kamu ingat mantan pacar kamu. Sudahlah, lupakan saja, jangan baper terus.”

Perasaan dan Emosi

Pada dasarnya, perasaan (feeling) berbeda dengan emosi (emotion) meskipun perasaan dan emosi  memiliki sifat yang sama yaitu sebagai satu keadaan kejiwaan pada individu sebagai akibat adanya peristiwa atau persepsi yang dialaminya.

Namun demikian, emosi merupakan reaksi yang kompleks yang mengandung aktivitas dengan derajat yang tinggi dan adanya perubahan dalam kejasmanian serta berkaitan dengan perasaan yang kuat dan pada umumnya berlangsung dalam waktu yang relatif singkat. Oleh karena itu emosi lebih kuat daripada perasaan, dan sering terjadi perubahan perilaku, hubungan dengan lingkungan kadang-kadang menjadi terganggu.

Menurut Max Scheler adalah seorang filsuf Jerman, ada empat macam tingkatan dalam perasaan, yaitu:

  1. Perasaan tingkat sensoris, yaitu perasaan yang didasarkan atas kesadaran yang berhubungan dengan stimulus pada kejasmanian, misalkan: rasa sakit, panas, dingin.
  2. Perasaan kehidupan vital, yaitu perasaan yang tergantung pada  keadaan jasmani keseluruh, misalkan: rasa segar, lelah.
  3. Perasaan psikis atau kejiwaan yaitu perasaan senang, susah, takut.
  4. Perasaan kepribadian, yaitu perasaan yang berhubungan dengan keseluruhan pribadi, misalkan harga diri, putus asa.

Semoga artikel pengertian baper dapat menjadi referensi kamu.

 

Pengertian Baper (Bawa Perasaan)

Pos terkait