(Renungan) Kehidupan Harmoni Atas Kesamaan Manusia

(Renungan) Kehidupan harmoni atas dasar kesamaan manusia secara hakiki.

Dalam sejarah panjang umat manusia, harmoni (keselarasan) kemanusiaan menjadi semacam pengungkit bahwa selayaknya manusia hidup damai dalam ragam perbedaan yang ada. Perbedaan bukan menjadi alasan untuk membenarkan konflik. Sebaliknya, yang perlu terus disuarakan adalah kesamaan umat manusia menuju kemaslahatan bersama.

Berbagai klan manusia dihadapkan pada dua pilihan cara untuk menggapai berbagai kepentingan, yaitu muslihat dan benturan atau pergaulan dan hidup bersama.

Namun ini bukan berarti bahwa pergaulan menjadi logika yang dominan, karena ada saja orang yang memenuhi kepentingan pribadi (egoisme) tanpa memedulikan kepentingan orang lain. Itulah sebabnya, benturan dan muslihat menjadi caranya untuk menggapai keinginannya.

Kesamaan, Modal Kerukunan dan Perdamaian

Tidak ada alasan bagi manusia untuk bermusuhan (konflik). Pasalnya, manusia mempunyai banyak kesamaan sebagai modal membangun kerukunan dan perdamaian. Salah satu kesamaan itu adalah apa yang disebut dengan kesamaan tertinggi.

Kesamaan tertinggi adalah setiap manusia memiliki gambaran tertentu tentang Tuhan. Gambaran itulah yang menjadi keyakinan (akidah) yang kuat sehingga tidak mudah untuk dicabut selamanya.

Lentera Bijak: Kesamaan umat manusia dan urgensitasnya merupakan dasar pemersatu umat manusia

Keyakinan inilah yang dapat menjadi tempat bernaung puluhan suku, ras, dan warna kulit. Namun seiring dengan itu, ia juga dapat menjadi penyebab konflik yang parah. Oleh sebab itu, yang harus dilakukan adalah jangan pernah mengusik keyakinan pihak lain.

Selain itu, manusia juga mempunyai kesamaan umum, dalam hal ini adalah kepemilikan akal. Kesamaan umum akal bertujuan agar berbagai suku bangsa dapat bertemu pada hal-hal yang rasional, bukan spiritual.

Kesamaan akal pada dalil-dalil dan bukti-bukti kebenaran, bukan pada kesan pikiran atau perasaan atau pun hal-hal gaib. Di titik inilah akan terjadi koneksi dan pergaulan.

Dengan demikian, pelarangan penggunaan akal dalam kehidupan merupakan hal yang aneh. Pasalnya, larangan penggunaan akal menunjukkan cacat serta kesia-siaan pada kemanusiaan.

Tidak diragukan lagi, hal itu akan menyeret ke arah peperangan dan konflik. Saat akal telah teroptimalkan dengan baik, maka ia akan menghasilkan ilmu pengetahuan.

Harmoni Kemanusiaan membawa angin segar bagi terciptanya perdamaian dunia didasarkan pada kesamaan manusia bukan pada perbedaan

Ilmu pengetahuan tentang kehidupan memiliki peran signifikan dalam perjalanan menentukan pertemuan peradaban antarbangsa meskipun jarak mereka relatif berjauhan. Ilmu pengetahuan pun mampu mewujudkan kepentingan-kepentingan kolektif agar setiap peradaban dapat maju dan berkembang dengan pengalaman peradaban lain.

Oleh karena itu, dialog besar haruslah dilakukan antar kaum intelektual dan cendekiawan di dunia ini untuk merumuskan perjanjian kehormatan yang membahas tentang komitmen-komitmen standar yang harus dipenuhi, dan wajib dijaga oleh ruang seni.

Ruang seni merupakan wadah kesamaan umum. Maka itu, pelanggaran terhadapnya merupakan perlawanan terhadap karakter manusia dan hak naluriahnya.

Ditambah lagi dengan ruang kesamaan tertinggi, yang pelanggaran dan permusuhan terhadapnya sama artinya dengan permusuhan terhadap simbol kesucian agama yang tertanam mendalam dalam emosional umat. Sungguh, tidak seorang pun mendapat kebaikan jika seni dijadikan sebagai senjata perang.

Pustaka:

As-Sirjani, Raghib. The Harmony of Humanity: Teori Baru Pergaulan Antar Bangsa Berdasarkan Kesamaan Manusia. Pustaka Al-Kautsar, 2015

 

Hidup Harmoni Atas Dasar Kesamaan

Artikel Terkait

About the Author: Lentera Bijak

Seperti Lentera meski sinarnya redup namun bisa memberi secercah cahaya di kegelapan