Kutipan Gus Dur Tentang Toleransi Kehidupan

Abdurrahman Wahid atau yang akrab dipanggil Gus Dur, memiliki karakter unik yang berperan besar dalam proses demokratisasi di Indonesia. Semangatnya dalam mengkampanyekan inklusivisme, pluralisme dan toleransi patut diacungi jempol. Energinya yang tak pernah habis untuk menjaga kebersamaan dalam kehidupan yang plural.

Sikap untuk saling menghargai antar individu, antar kelompok  dalam lingkungan masyarakat adalah yang disebut dengan toleransi. Cakupan toleransi pada semua bidang, agama, politik, sosial, pendidikan dan lain sebagainya. Adanya toleransi akan menciptakan kehidupan yang saling berdampingan antar individu maupun kelompok untuk memberikan perlindungan.

Toleransi Kehidupan Masyarakat

Gus Dur adalah politisi dan tokoh masyarakat yang memberikan nuansa baru, bukan saja dari sudut pandang Islam, tetapi juga demokrasi. Berikut beberapa kutipan kata-kata bijak dari KH. Abdul Rahman Wahid tentang toleransi kehidupan masyarakat baik itu kehidupan sosial dan agama.

Terjadinya diskriminasi pada kelompok atau golongan yang berbeda dalam masyarakat bukan merupakan sikap toleransi.

Tidak ada jabatan di dunia ini yang perlu dipertahankan mati-matian.

Kalau ingin melakukan perubahan, jangan tunduk pada kenyataan, asal yakin di jalan yang benar.

Kemajemukan harus dapat diterima tanpa adanya perbedaan.

Semakin tinggi ilmu seseorang, maka semakin besar rasa toleransinya.

Dengan lelucon kita sejenak bisa menghilangkan kesulitan hidup. Dengan humor pikiran kita jadi sehat.

Tuhan tidak perlu dibela karena Dia sudah Maha Segala Nya. Belalah mereka yang diperlakukan tidak adil.

Kita harus mengembangkan paradigma Islam kita yang toleran, bukan Islam ku dan Islam Anda yang cenderung fanatis.

Ajaran agama merupakan inspirasi orang beragama dan bernegara.

Berkembangnya Islam di Indonesia dilakukan dengan cara beradab. Karena itu, mengajarkan Islam dengan cara kekerasan adalah cara tidak layak.

Tidak penting apa agamamu dan sukumu. Kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik kepada semua orang, orang tidak akan bertanya apa agamamu.

Islam itu datang bukan untuk mengubah budaya leluhur kita menjadi budaya Arab. Kita pertahankan milik kita, kita harus serap ajarannya bukan budaya Arab-nya.

Sikap toleransi tumbuh dari masing-­masing individu untuk memberikan nilai di masyarakat.

Abdurrahman Wahid (Gus Dur) lahir di Denanyar, Jombang, Jawa Timur, pada tanggal 4 Agustus 1940 merupakan cucu K.H. Hasyim Asy’ari, pendiri NU. Baca Kutipan KH. Ahmad Dahlan Pendiri Muhammadiyah

Pernah kuliah di Universitas Al Azhar, Mesir, mulai mencuat setelah terpilih sebagai ketua umum PBNU yang akhirnya menduduki kursi presiden ke 4 RI, walau hanya dalam kurun waktu kurang dari dua tahun, sebelum dipaksa mundur terkait dengan beberapa kontroversi.

Ada sebuah ungkapan yang menyindir sikap Gus Dur yang sulit ditebak. “Ada empat misteri Tuhan di dunia ini; yaitu jodoh, rezeki, umur, dan ….. Gus Dur.

 

Kutipan Gus Dur tentang Toleransi Kehidupan 

Artikel Terkait

About the Author: Lentera Bijak

Seperti Lentera meski sinarnya redup namun bisa memberi secercah cahaya di kegelapan