Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Sebutan bahwa manusia sebagai makhluk individual dan makhluk sosial, memang tidak dapat dipisahkan.  Karena manusia sebagai makhluk individu memiliki karakter unik  yang berbeda satu dengan yang lain. Dan disebut manusia sebagai makhluk sosial karena membutuhkan manusia lain untuk mengakui keberadaannya, dan membutuhkan ketergantungan.

Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Bacaan Lainnya

Sehubungan masing-masing pengertian i manusia sebagai makhluk individual dan manusia sebagai makhluk sosial  sangat panjang jika dijabarkan secara lengkap, maka dalam artikel ini akan dibahas secara singkat  tentang pengertian manusia sebagai makhluk  sosial. Jika ingin baca Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Individu

Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Manusia sebagai makhluk sosial adalah manusia yang senantiasa hidup dengan manusia lain (masyarakat). Ia tidak dapat merealisasikan potensi hanya dengan dirinya sendiri. Manusia membutuhkan manusia lain untuk hal tersebut, termasuk dalam mencukupi kebutuhannya.

Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup sendiri. Manusia membutuhkan kebersamaan dalam kehidupannya. Semua itu adalah dalam rangka saling memberi dan saling mengambil manfaat.

Manusia sebagai makhluk sosial adalah individu yang memiliki kecenderungan untuk bergaul guna mengembangkan potensi yang dimilikinya.

Aristoteles mengategorikan manusia ke dalam “Zoon Politicon” yang berarti manusia adalah makhluk yang ingin selalu bergaul dan berkumpul. Dengan kata lain, manusia adalah makhluk yang bermasyarakat.

Kelompok masyarakat pertama yang dikenal manusia adalah keluarga. Keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan utama. Dalam keluarga manusia menemukan kodratnya sebagai makhluk sosial yang untuk pertama kali berinteraksi dengan orang lain.

Kelompok berikutnya adalah pertemanan, pergaulan, kelompok pekerja, dan masyarakat secara luas. Secara politik, kehidupan berkelompok manusia dimulai dari keluarga, marga, suku, bangsa, Negara bahkan masyarakat secara internasional.

Para ahli filsafat dan analisis sosial banyak mengartikan masyarakat adalah kelompok manusia yang saling berinteraksi yang memiliki prasarana untuk kegiatan tersebut dan adanya saling keterikatan untuk mencapai tujuan bersama.

Masyarakat adalah tempat kita bisa melihat dengan jelas proyeksi individu sebagai (input) bagi keluarga, keluarga sebagai tempat terprosesnya, dan masyarakat tempat kita melihat hasil (output) dari proyeksi tersebut

Manusia Sosial

Pengertian sosial menurut Paul Ernes dan Enda M.C adalah “Hubungan individu dalam sebuah komunitas dan bagaimana cara mereka menjalin hubungan antar sesama dalam berbagai kegiatan bersama.  Hubungan ini merupakan inti dari sebuah interaksi di antara mereka di lingkungan masing-masing dan tidak terikat oleh sebuah pola tertentu”.

Sedangkan menurut Koentjarainingrat, dalam kehidupan masyarakat, banyak sekali terdapat institusi sosial.

Institusi atau pranata adalah sistem tingkah laku sosial yang bersifat resmi serta adat-istiadat dan norma yang mengatur tingkah laku itu, dan seluruh perlengkapannya guna memenuhi berbagai kompleks kebutuhan manusia dalam masyarakat.

Setidaknya, ada delapan macam institusi sosial, yaitu:

1. Institusi sosial yang bertujuan memenuhi kebutuhan kehidupan kekerabatan, misalnya keluarga.

2. Institusi sosial yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk mata pencaharian, misalnya pertanian.

3. Institusi sosial yang bertujuan memenuhi kebutuhan pendidikan, seperti lembaga-lembaga pendidikan.

4. Institusi sosial yang bertujuan memenuhi kebutuhan ilmiah manusia, misalnya ilmu pengetahuan.

5. Institusi sosial yang bertujuan memenuhi kebutuhan rohani-batiniah dalam menyatakan rasa keindahan dan rekreasi, misalnya seni rupa, seni lukis.

6. Institusi sosial yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan Tuhan atau alam ghaib, misalnya masjid, gereja, pura, vihara.

7. Institusi sosial yang bertujuan memenuhi kebutuhan untuk mengatur kehidupan berkelompok-kelompok/bernegara, misalnya pemerintahan, partai politik.

8. Institusi sosial yang bertujuan mengurus kebutuhan jasmani manusia, misalnya pemeliharaan kesehatan dan kecantikan.

Selain itu, dalam berbagai kelompok sosial, manusia membutuhkan norma-norma pengaturannya. Terdapat norma-norma sosial sebagai patokan untuk bertingkah laku bagi manusia kelompoknya.

Norma-norma tersebut ialah :

Norma agama atau religi, yaitu norma yang bersumber dari tuhan yang diperuntukkan bagi umat-Nya. Norma agama berisi perintah agar dipatuhi dan larangan agar dijauhi umat beragama. Norma agama ada dalam ajaran-ajaran agama.

Norma kesusilaan atau moral, yaitu norma yang bersumber dari hati nurani manusia untuk mengajak pada kebaikan dan menjauhi keburukan. Norma moral bertujuan agar manusia berbuat baik secara moral. Orang yang berkelakuan baik adalah orang yang bermoral, sedangkan yang berkelakuan buruk adalah tidak bermoral atau amoral.

Norma kesopanan atau adat adalah norma yang bersumber dari masyarakat dan berlaku terbatas pada lingkungan masyarakat yang bersangkutran. Norma ini dimaksudkan untuk menciptakan keharmonisan hubungan antara sesama.

Norma hukum, yaitu norma yang dibuat masyarakat secara resmi (Negara) yang pemberlakuannya dapat dipaksakan. Norma hukum berisi perintah dan larangan. Norma hukum dimuat dalam berbagai peraturan perundang-undangan yang bersifat tertulis.

Manusia dalam kelompok sosialnya, misalnya hidup bernegara, terikat pada norma-norma sebagai hasil interaksi dari manusia itu sendiri. Keterikatan pada norma termasuk pula keterikatan untuk menghargai adanya orang lain. Ulasan menarik Estetika Manusia Dalam Kehidupan Sehari-hari.

Jadi, jika dalam dimensi individu, muncul hak-hak dasar manusia maka dalam dimensi sosial ini, muncul kewajiban dasar manusia. Kewajiban dasar manusia menghargai hak dasar orang lain serta menaati norma-norma yang berlaku di masyarakatnya.

Dengan individu menerima Institusi dan norma sosial tertentu, menuntut individu yang bersangkutan untuk hidup sesuai dengan norma tersebut .

Selain itu, sifat sosial merupakan cara manusia berhubungan dengan sesama dalam berbagai kegiatan, maka seiring dengan perkembangan budaya manusia, sifat sosial juga mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan Institusi sosial yang timbul berdasarkan tujuan atau kegiatan yang telah disepakati bersama oleh mereka.

Dengan demikian, peran yang paling utama pada manusia sebagai makhluk sosial adalah membentuk masyarakat dan melaksanakan aturan yang berlaku dalam masyarakat itu sendiri.

Referensi:

  • Herimanto dan Winarno, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2008)
  • Darmansyah, Ilmu dasar Sosial, ( Surabaya: Usaha Nasional,1986)

 

Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Pos terkait