Simpati, Empati dan Antipati

Simpati, Empati dan Antipati merupakan istilah dalam psikologi tentang perasaan seseorang terhadap sesama dalam interaksi sosial. Istilah-istilah perasaan ini memiliki perbedaan pengertian namun juga memiliki hubungan yang erat.

Simpati, Empati, Antipati

Bacaan Lainnya

Pengertian Simpati

Pengertian simpati adalah suatu perasaan atau sikap seseorang yang tertarik kepada orang lain dikarenakan sesuatu hal hingga mampu merasakan perasaan orang lain tersebut.

Sesuatu hal yang menarik itu dapat berupa sesuatu yang bersifat fisik, seperti penampilan, cantik atau tampan, serta ketertarikan berupa non fisik, seperti sikap, perbuatan, wibawa, pemikiran,  atau kebijaksanaan.

Istilah simpati (Ind) berasal dari kata sympathy (Ing) yang secara etimologi berasal dari bahasa Yunani sympatheiadari kata sympathēs  (syn- + phatos). “Syn-” merupakan kata depan bahasa Yunani yang memiliki maksud bersama-sama dan “pathos” yang  berarti “menderita,” “perasaan,” atau “emosi.”

Dalam simpati, perasaan memegang peranan penting atas ketertarikan seseorang kepada orang lain dan dapat terjadi pada siapa saja, baik laki-laki maupun perempuan, tua maupun muda.

Simpati lebih banyak terlihat dalam hubungan persahabatan, hubungan bertetangga, atau hubungan pekerjaan, sehingga simpati merupakan suatu kecenderungan sikap manusia yang merasa dekat dan tertarik untuk mengadakan hubungan saling mengerti dan kerjasama dari pihak individu yang satu terhadap individu yang lain.

Contoh simpati

Teman sekelas kamu menjadi juara karya ilmiah remaja tingkat nasional, kemudian kamu mengucapkan selamat dan menyatakan ikut bangga dan kagum atas prestasi yang ia peroleh.

Ayah teman kamu meninggal dunia, kamu datang menjenguk kemudian ikut berdoa atau mengucapkan turut berdukacita atas musibah yang dialaminya.

Orang mulai tertarik kepada lain jenis karena faktor fisik maupun non fisik. Ketertarikan tersebut dapat berproses lebih lanjut menjadi jalinan hubungan yang istimewa, jadi kekasih atau sahabat.

Pengertian Empati

Pengertian Empati adalah proses larutnya kejiwaan seseorang yaitu perasaan haru dan iba manakala melihat orang lain mengalami sesuatu yang menarik perhatian.

Empati mirip perasaan simpati, akan tetapi tidak semata-mata perasaan kejiwaan saja, melainkan diikuti perasaan organisme tubuh yang sangat dalam.

Istilah empati (Ind) berasal dari kata empathy (Ing) yang secara etimologi berasal dari bahasa Yunani empatheia dari kata empathēs (em- + phatos). “Em-” merupakan bentukan lain awalan “En-” yang memiliki maksud “ke dalam” dan “pathos” yang  berarti “perasaan,” atau “emosi.”

Empati merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sifat kepribadian seseorang dan akan berbeda dari orang yang satu dengan orang yang lain serta tidak mengenal status ekonomi seseorang.

Ada orang yang miskin, tetapi memiliki empati yang tinggi. Sebaliknya, ada orang yang kaya, tetapi rendah empatinya.

Orang yang mudah merasa iba melihat kesedihan orang lain dapat digolongkan kepada orang yang memiliki rasa empati tinggi. Sebaliknya, orang yang kurang peka dan tidak mudah merasa haru jika melihat kesedihan orang lain termasuk orang yang rendah tingkat empatinya.

Contoh Empati

Saat melihat korban bencana alam di televisi, tanpa disadari Joko langsung meneteskan air matanya. Joko termasuk orang yang memiliki empati tinggi.

Orang tua dari sahabat kita meninggal dunia, kamu merasakan sangat kehilangan juga dan amat merasa sedih.

Aksi solidaritas dengan memberikan sumbangan finansial seikhlasnya kepada korban bencana merupakan suatu bentuk empati.

Pengertian Antipati

Istilah antipati merupakan lawan kata dari simpati. Pengertian antipati adalah perasaan keengganan, ketidaksukaan atau kebencian yang kuat terhadap orang lain. Orang yang memiliki perasaan antipati akan merasa muak atau tidak senang melihat atau mendengar namanya.

Istilah antipati (Ind) berasal dari kata antipathy (Ing) yang secara etimologi berasal dari bahasa Yunani Antipathia dari kata antipath (anti- + phatos) yang memiliki arti perasaan yang berlawanan. “Anti-” merupakan kata depan yang memiliki arti menentang atau melawan dan “pathos” yang  berarti “perasaan,” atau “emosi.”

Antipati dapat terjadi karena seseorang pernah mengalami kekecewaan yang mendalam terhadap orang yang ia benci. Proses timbulnya antipati dan juga simpati bukan suatu proses yang datangnya tiba-tiba seperti sugesti, melainkan akan berjalan membutuhkan waktu dan melalui evaluasi yang sangat teliti tentang simpati alau antipati seseorang.

Sebaliknya, proses untuk mengembalikan antipati menjadi simpati juga memerlukan evaluasi dari orang yang memilikinya.

Contoh Antipati

Joko antipati terhadap Budi karena Budi sering mengganggu, membully bahkan meminta uang dengan paksa.

Seorang siswa sering menghindari pelajaran dari salah seorang guru dengan berbagai macam alasan karena guru tersebut sering kali membuat malu, marah atau jengkel siswa itu.

Penolakan bangsa kulit putih terhadap bangsa kulit hitam di Amerika karena status masa lalu.

Perbedaan Simpati dan Empati

Perasaan simpati hadir terlebih dahulu daripada empati. Dapat dikatakan bahwa empati merupakan kelanjutan dari simpati.

Simpati berhenti hanya sampai perasaan tertarik saja, tetapi empati sudah sampai tindakan nyata yang dilakukan seseorang kepada orang lain yang menderita.

Menangis sebagai wujud iba dan haru atau memberikan sesuatu untuk mereka yang membutuhkan adalah wujud dari perbuatan empati yang ada.

Meskipun menggunakan kata dasar serta pengertian yang sama yaitu “pathos” yang  berarti “perasaan,” atau “emosi” namun terdapat awalan atau kata depan yang memiliki maksud berbeda. “Syn-” memiliki maksud bersama-sama sedangkan “Em-“ memiliki maksud di dalam sehingga menciptakan perbedaan maksud.

Akan tetapi baik itu simpati maupun empati memiliki hubungan yang erat.

 

Pengertian dan perbedaan Simpati, Empati, Antipati

Pos terkait