Mungkin istilah Altruistik, Altruistis, Altruisme kurang dikenal oleh masyarakat luas, berbeda dengan istilah egois, egoisme. Altruistik merupakan istilah yang digunakan untuk menilai kepribadian, sifat dan tingkah laku seseorang. Perilaku ini menggambarkan kebajikan tingkah laku seseorang.
Sifat kepribadian Altruistis memiliki perhatian terhadap kesejahteraan orang lain tanpa memperhatikan diri sendiri. Lawan dari altruisme adalah egoisme yaitu sifat egois yang mementingkan diri sendiri. Seperti halnya istilah yang kurang dikenal, perilaku altruistik pun pada saat ini sudah jarang ditemui di masyarakat yang semakin penuh persaingan. Nah, apakah yang dimaksud dengan Altruistik, Altruistis atau Altruisme itu?
Pengertian Altruistik
Istilah Altruistik awalnya diciptakan oleh pendiri sosiologi dan filsuf ilmu pengetahuan, Auguste Comte, dan telah menjadi topik utama bagi psikolog (terutama peneliti psikologi evolusioner), biologi evolusioner, dan etolog.
Beberapa pengertian altruistik menurut para ahli:
Walstern, dan Piliavin (Deaux, 1976). Perilaku altruistik adalah perilaku menolong yang timbul bukan karena adanya tekanan atau kewajiban, melainkan tindakan tersebut bersifat suka rela dan tidak berdasarkan norma–norma tertentu, tindakan tersebut juga merugikan penolong, karena meminta pengorbanan waktu, usaha,uang dan tidak ada imbalan atau pun reward dari semua pengorbanan.
Sears dkk (1994). Kepribadian Altruisme adalah tindakan suka rela yang dilakukan oleh seseorang atau pun kelompok orang untuk menolong orang lain tampa mengharapkan imbalan apa pun, kecuali mungkin perasaan telah melakukan perbuatan baik.
Macaulay dan Berkowitz, (1970). Altruisme adalah tindakan sukarela untuk menolong orang lain tanpa mengharapkan imbalan dalam bentuk apapun atau disebut juga sebagai tindakan tanpa pamrih. Altruisme dapat juga didefinisikan tindakan memberi bantuan kepada orang lain tanpa adanya antisipasi akan reward atau hadiah dari orang yang ditolong.
Baston (2002), altruisme adalah respon yang menimbulkan positive feeling, seperti empati. Seseorang yang altruis memiliki motivasi altruistic, keinginan untuk selalu menolong orang lain. Motivasi altuistik tersebut muncul karena ada alas an internal di dalam dirinya yang menimbulkan positive feeling sehingga dapat memunculkan tindakan untuk menolong orang lain. Altruisme adalah keadaan motivasional seseorang yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan orang lain.
Borrong (Altruisme dan Filantropis, 2006). Altruism diartikan sebagai kewajiban yang ditujukan pada kebaikan orang lain. Suatu tindakan altruistic adalah tindakan kasih yang dalam bahasa Yunani disebut Agape. Agape adalah tindakan mengasihi atau memperlakukan sesama dengan baik semata-mata untuk tujuan kebaikan orang itu dan tanpa dirasuki oleh kepentingan orang yang mengasihi. Maka, tindakan altruistik pastilah selalu bersifat konstruktif, membangun, memperkembangkan dan menumbuhkan kehidupan sesama.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Arti dari altruistis (al.tru.is.tis -kata sifat) adalah bersifat mendahulukan kepentingan orang lain.
Konsep Altruisme
Istilah “altruisme” juga dapat merujuk pada suatu doktrin etis yang mengklaim bahwa individu-individu secara moral berkewajiban untuk dimanfaatkan bagi orang lain. Konsep ini telah ada sejak lama dalam sejarah pemikiran filsafat dan etika, dan akhir-akhir ini menjadi topik dalam psikologi (terutama psikologi evolusioner), sosiologi, biologi, dan etologi.
Gagasan altruisme dari satu bidang dapat memberikan dampak bagi bidang lain, tapi metoda dan pusat perhatian dari bidang-bidang ini menghasilkan perspektif-perspektif berbeda terhadap altruisme.
Altruisme dapat dibedakan dengan perasaan loyalitas dan kewajiban. Altruisme memusatkan perhatian pada motivasi untuk membantu orang lain dan keinginan untuk melakukan kebaikan tanpa memperhatikan ganjaran, sementara kewajiban memusatkan perhatian pada tuntutan moral dari individu tertentu (seperti Tuhan, raja), organisasi khusus (seperti pemerintah), atau konsep abstrak (seperti patriotisme, dsb). Beberapa orang dapat merasakan altruisme sekaligus kewajiban, sementara yang lainnya tidak. Altruisme murni memberi tanpa memperhatikan ganjaran atau keuntungan.
Contoh Sifat Altruistik
Beberapa sifat altruistic yang ada di dalam satwa yang ditandai dengan melakukan pengelompokan. Misalkan iklan-ikan kecil, serangga, atau satwa liar seperti banteng, gajah. Salah satu bagian dari kelompok tersebut ada yang lebih memilih mengorbankan diri dan memberikan keuntungan kepada anggota kelompok lainnya. Sifat altruistic ini akan muncul terjadi pada saat menghadapi predator atau yang mengganggu kehidupan dalam kelompoknya.
Pengertian Altruistik – Lentera Referensi